Tanah Penggalian Pipa Air Minum

DUMAI -- Warga disekitar pembangunan proyek air bersih Kota Dumai, kini mulai terganggu. Pasalnya, saat hujan jalan jadi becek dan saat panas debunya mengganggu pemandangan dan kesehatan warga yang berlalu lintas dan yang bermukim disekitar pembangunan proyek air bersih.


Arif (29) dan Randal (26) warga Kota Dumai, mengaku risau dengan pembangunan proyek air bersih saat ini. Menurutnya, yang sangat mengganggu adalah proses pengerjaan yang tidak bersih karena sisa pengerjaan seperti tanah yang digali banyak yang menempel dijalan.

Akibatnya, jika dilalui kendaraan debu karena tanah tadi pun berterbangan. Alhasil menurutnya, bukan saja akan menganggu kesehatan karena menghirup debu, warga disekitar pun pasti akan mengeluh dengan kondisi tersebut.

''Sebagai warga Kota dumai, kita sangat mendukung proyek ini karena tujuannya adalah untuk kemudahan orang banyak. Namun yang sangat disesalkan adalah pengerjaannya yang tidak bersih, tanah disana sini berceceran. Akibatnya, jika datang hujan jalan jadi kotor dan jika datang musim hujan debunya minta ampun. Belum lagi kondisi Kota Dumai berkabut dan kualitas udara sering tidak sehat, ditambah lagi debu jalan,'' katanya.

Dia melihat sebagai pemborong proyek, harusnya tahu betul bagaimana dampak dari pengerjaan itu. Sebenarnya pemborong bisa lebih jeli lagi melihat kondisi ini yakni melakukan pengawasan pengerjaan dan meminta kepada pekerja jangan sampai tanah galian itu sampai di jalanan karena akan sangat menggagu.

''Jarak galian dengan jalan pun tidak semuanya yang menyatu, artinya ada juga jalan-jalan yang agak jauh dari galian, namun karena tidak hati-hati tanah sampai ke jalan, selain itu pengerjaan penggalian terasa sangat lama, setelah itu pipa yang sudah ditanam kembali dengan tanah tidak langsung dipadatkan, akibatanya jika hujan datang tanah terbawa air hujan mengalir ke jalan, dan setelah kering berdebu,'' katannya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kota Dumai, H Ilyas Labay kepada RPG, Jumat (3/7) kemarin mengatakan hal yang sama. Menurutnya, proyek air bersih yang sedang berjalan saat ini memang sangat membantu masyarakat Kota Dumai. Tapi yang menjadi permasalahan saat ini adalah proses pengerjaan proyek tersebut yang dapat mengganggu pengguna jalan dan sisa galian yang menyebabkan jalan kotor dan berdebu.

''Karena ini merupakan proyek untuk kepentingan orang banyak, kita harapkan rekanan yang melakukan pengerjaan ini dapat memperhatikan dampak dari pengerjaan yang dilakukan. Sebisa mungkin agar sisa galian jangan sampai sampai ke jalan karena dapat menyebabkan jalan kotor dan berdebu,'' kata Ketua DPRD, H Ilyas Labay, Jumat (3/7) kemarin.

Bagaimana caranya agar proses pengerjaan itu tidak mengganggu warga dan pengguna jalan, sebut Ketua DPRD Dumai itu lagi, rekanan lebih tahu karena pengerjaan itu merupakan keahlian rekanan, maka menurut hemat masyarakat rekanan lebih tahu.

Sementara itu, Manajemen Konsultan (MK) proyek air bersih Selamet yang mengawasi tiga perusahaan proyek tersebut yakni PT Waskita Karya, PT Nindia Karya dan PT Adi Karya mengatakan memang itu menjadi salah satu kendala saat ini. Selain medannya sangat dekat dengan jalan dan pipa yang harus ditanam juga tidak hanya di jalan besar dan kecil saja di gang-gang juga harus dilakukan pengerjaan.

Terkait imbauan soal gundukan tanah atau bekas penggalian pipa ini juga sudah disampaikan langsung Walikota Dumai H Zulkifli AS dan juga Sekretaris Daerah Kota Dumai H Wan Fauzi Effendi saat melaksanakan rapat evaluasi percepatan pengadaan air minum di Kantor Bappeda Dumai kepada pihak pelaksana penggalian pipa air minum.

Saat itu, Sekko Dumai menyampaikan langsung kepada pelaksana penggalian pipa untuk langsung mendatarkan lagi gundukan tanah bekas galian, karena dapat menganggu arus lalu lintas. (*/rpg)

[img][/img]

dijalan mano tu?